Haruskah Memberi Sedekah? Jika akhirnya disalahgunakan

Diposkan oleh San San Jumat, 15 Juni 2012

Sebuah pengalaman mengubah cara pandang saya terhadap para pengemis yang meminta-minta di lampu merah.

Para pengemis dan pengamen yang menghampiri kendaraan yang tengah berhenti di lampu merah adalah pemandangan sehari-hari yang bisa dijumpai termasuk di kota-kota besar.

Tak hanya penyandang cacat, sekarang banyak anak kecil, ibu-ibu, bahkan anak remaja yang menjadi peminta-minta. Sering saya merasa tersentuh dan akhirnya memberikan sedikit uang yang saya miliki. 

(Apalagi saya banyak mendengar ajaran agama yang mengatakan bahwa kita harus memberikan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan.)

Tetapi beberapa hari yang lalu, sepulang saya beribadah, saya berada di sebuah lampu merah di daerah Sawah Besar, Jakarta Barat. Saya melihat seorang anak lelaki berumur sekitar 9-10 tahun sedang meminta-minta. 

Pengemudi mobil di depan saya memberikan uang dalam jumlah yang cukup besar. Uang kertas yang berwarna merah. Dengan lima angka 0.

Seketika setelah mendapat uang, anak itu mendekati remaja lain yang lebih tua. Ia menyerahkan uang kertas merah itu kepada remaja yang memakai celana jins dan kaos oblong dan nampak seperti preman itu. 

Tak berapa lama, remaja itu mengeluarkan sekaleng lem Aica Aibon, mengoleskannya pada selembar handuk, dan menyerahkannya kepada si anak lelaki. Lalu anak tersebut duduk di dekat pot, sambil menghirup handuk tersebut sampai teler. 

Anak jalanan ngelem. Foto: Tempo
Saya cukup terkejut dan berpikir. Tidak akan pernah lagi saya memberi sedekah kepada anak-anak kecil tersebut. Saya tidak mau lagi sedekah saya disalahgunakan. 

Saya pernah mendengar sebuah teori yang diungkapkan oleh seorang dosen di kampus saya. Ia berkata, memberikan uang kepada anak kecil yang meminta-minta akan membuatnya terbiasa menjadi pengemis dan membentuk mentalitas yang buruk. 

Hal ini tentu saja tidak baik karena akan membuat mereka memilih jalan yang jauh lebih mudah untuk mendapatkan uang, tanpa harus bekerja. Dan dalam jangka panjang, memberi sedekah terbukti tidak akan mengurangi jumlah pengemis di jalanan.

Kalau menurut Anda, bagaimana?



Oleh Jonathan Rian Christandar | Newsroom Blog – Rab, 13 Jun 2012

Jangan lupa like, setelah membaca ya



Artikel Terkait:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

tambahkan komentar 12 komentar

Jumat, 15 Juni 2012 pukul 12.40.00 WIB  
maap baru bisa ke mari,maklum bnyak kesana kemari.
ya,ya sob kalau di kota besar memang anak2 minta minta buat kesenangn.
contoh yg tidak patut di iokuti.:((
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 12.46.00 WIB  
@kampungku corollagppa kok sob.. salam sukses slalu.. :-q
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 14.25.00 WIB  
wah apik postingannya, selamat ya
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 19.34.00 WIB  
saya juga merasa miris dengan kelakuan yang satu ini..

bahkan di kaskus sempat sampai dibahas : habis ngemis, makannya di gerai fast food yang cukup mahal...
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 20.10.00 WIB  
@cosmossip.. :-q thanks bgt gan..
Jumat, 15 Juni 2012 pukul 20.13.00 WIB  
@secangkir teh dan sekerat rotiweleh weleh.. parah lg tuh kang.. mending kalo g di kasih terus pergi,, ada juga yg gk di kasih tp maksa2..
emang sih, mereka juga butuh uang untuk menghidupi dirinya, tapi apakah harus seperti itu.? apa lagi klo di salahgunakan, seperti artikel diatas.. hmmm, hanya bisa mengelus dada.. jadi apa bangsa kita..
Sabtu, 16 Juni 2012 pukul 08.02.00 WIB  
Memang ironis kawan.di sisi lain kita pengen berbagi, di sisi yang lain digunakan untuk gituan. Yang penting niat kita baik.
Sabtu, 16 Juni 2012 pukul 13.59.00 WIB  
Dengan hanya mengemis mereka bisa dapat uang lebih dari buruk pabrik setiap bulannya, dengan mengemis dia bisa bayar cicilan motor honda,,,dan inilah fenomena yang terjadi di kota besar seperti di Jakarta,,,,,,
Sabtu, 16 Juni 2012 pukul 16.12.00 WIB  
apa yang sobat katakan adalah benar,mereka itu berada dalam satu jaringan biasa yang di ketuai oleh seseorang kerja mereka sangat rapi jangan heran mereka juga adalah komplotan copet dan lain,...
Sabtu, 16 Juni 2012 pukul 22.55.00 WIB  
Wah bagaimana ya kalau ini? Lebih baik kita sedekah yang ikhlas saja :) zayaps.blogspot.com
Senin, 18 Juni 2012 pukul 17.52.00 WIB  
pandangan yang menarik ....
seringkali melihat hal ini mesti tidak mematahkan semangat memberi..
inspiratif

Kunjungan blogwalking.
Sukses selalu..
kembali tak lupa mengundang juga rekan blogger
Kumpul di Lounge Event Blogger "Tempat Makan Favorit"

Salam Bahagia
Jumat, 22 Juni 2012 pukul 07.24.00 WIB  
nice pos! :-q

setuju dengan teori dosen dan @nurfani..
brarti kita sdh membiasakan mereka untuk bermalas-malasan sejak dini..

tp gk ada salahnya bersedekah dgn ikhlas.. toh, mereka jg blm tau baik dan buruk.. masih AMG :p

saya malah pernah ada anak kecil, gk dikasih marah..
trus merokok dan meludah di dpn saya 8-}
Cara Berkomentar untuk yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu,
5. Klik Publish

download kalender 2013 CDR

9 Artikel Terbaru