“Kalau istri lagi hamil, jangan suka menyiang atau memotong ikan ya,
nanti ada apa-apanya lho sama anaknya.” Begitulah kata yang sering kita
dengar dari para orang tua untuk mengingatkan si calon bapak atau suami
si isteri. Itulah salah satu pantangan bagi orang-orang yang istrinya
sedang hamil. Pantangan atau pamali, kata banyak orang, merupakan
istilah yang tidak boleh dilakukan. Namun, pantangan itu bisa benar bisa
pula hanya sekadar mitos saja.
Nah, tahukan kalian, hewan pun, terutama kucing juga punya pantangan.
Pantangannya bukan pada makanan seperti kita, dilarang memberikan
makanan berupa tulang kepada kucing, karena dapat membahayakan
kesehatannya, sebab tulang bisa menyumbat kerongkongan dan merobek
lambung serta ususnya. Selain itu, si pemilik kucing juga dilarang
memberikan makan berupa ikan tuna, karena dapat menyebabkan defisiensi
vitamin E, dan ini berpengaruh pada masalah reproduksinya. Masih banyak
pantangan lainnya bagi si pemilik kucing terhadap hewan peliharaannya
itu. Dan kucing sendiri, mungkin tidak mempermasalahkan hal itu.
Tapi, yang saya alami, benar-benar pantangan bagi kucing. Apa itu?
Begini, saya dan keluarga sangat senang memelihara kucing, terutama yang
bewarna tiga, yaitu kuning keemasan (oranye), putih, dan hitam. Apalagi
kalau dia saat melahirkan anak yang juga memiliki warna serupa, tentu
senangnya bukan main.
Kucing yang kami miliki juga suka bermain-main. Kalau sudah main,
tentu sangat menggemaskan. Biasanya kami memberikan mainan berupa
kelereng. Ketika dia main, maka kelereng secara mudah akan bergulir.
Maka, ia pun mengejarnya. Semakin kencang kelereng bergulir, maka akan
semakin kencang pula ia mengejarnya.
Selain itu, kucing ini juga suka makan makanan matang seperti nasi,
ikan matang, dan lainnya. Dan, maaf, kalau buang hajat, dia tidak pernah
sembarangan, dia akan mencari tempat tersendiri. Pendek kata, itulah
kucing terbaik kami.
Sayangnya, suatu hari ia meninggalkan kami. Saya juga tidak tahu apa
penyebabnya. Saat itu, ia meninggalkan rumah, bersamaan dengan
meninggalnya nenek saya. Ia pergi entah kemana. Suatu hari, sekitar 20
hari sepeninggal nenek, saya menemukannya. Dan ia pun saya bawa pulang.
Namun, itu tak berselang lama, hanya beberapa jam, ia pergi lagi entah
kemana. Berhari-hari saya mencarinya, akhirnya ketemu lagi dan ia saya
bawa pulang. Anehnya, lagi-lagi ia tak betah. Perasaan saya, dia memang
sudah tak mau lagi, dan saya pun merelakannya.
Tak
disangka, 42 hari setelah nenek meninggal itu, tanpa dicari, kucing
kami datang sendiri. Dan sejak itu, ia pun tinggal kembali bersama kami,
hingga ia meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
Selidik punya selidik gerangan penyebab dia enggan di rumah, mulai
terjawab. Walaupun masih sulit membuktikannya. Namun, saya punya
keyakinan memang itulah pantangannya. Yaitu, ia tidak akan tinggal di
rumah ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia. Buktinya, ia
meninggalkan kami sejak nenek meninggal dan datang kembali setelah lebih
40 hari. Mungkin, benar kata orang-orang, bahwa selama 40 hari orang
meninggal dunia, maka di rumah itu arwah yang meninggal akan datang
menyaksikannya. Wallahu a’lam.
Kira-kira, demikian itulah pantangan kucing. Kalau kalian nggak
percaya, coba buktikan sendiri. Hehehe…. Pelihara kucing, lalu salah
satu anggota keluarga kalian meninggal dunia. Mau???
source : vivanews
1. Klik select profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu,
5. Klik Publish