Kata orang, Lebaran terasa kurang tanpa silaturrahim, bagai sayur tanpa garam. Dan silaturrahim terasa kurang tanpa jamuan…he he…klo yang ini sih kata saya. Tapi memang benar begitu kan? Tak heran jika omset penjualan kue-kue melonjak tajam menjelang hari raya ini tiba.
Di sini saya bukan mau membahas bisnis kue lebaran. Saya sama sekali ga tahu-menahu soal itu, meskipun tak menutup kemungkinan suatu saat nanti saya bakalan tertarik (klo sekarang, blom ada modal dan keahlian). Saya hanya mau berujar…eh…bercerita tentang jamuan yang hampir selalu ada di rumah (orang tua) saya di setiap Lebaran.
Kastengel
Alasan kue ini selalu ada, karena kue ini kue favorit saya. Karena cukup berpengalaman dalam makan kastengel, saya bisa tahu apakah kastengel itu cukup enak dari melihat bentuknya, tentu saja enak menurut selera saya. Biasanya warnanya kuning pucat, terlihat kurang padat dan sedikit rapuh. Untuk mendapatkan satu-dua toples kastengel, biasanya saya langsung membeli jadi di toserba dekat rumah. Meskipun kadang-kadang ibu saya memesan jika memang ada penawaran murah meriah dari tetangga. Tapi sekali pun blom pernah saya atau ibu saya berinisiatif membuat sendiri. Mungkin sesekali perlu dicoba, tinggal mengikuti petunjuk resep yang ada di sini.
Wafer stick
Jajanan yang satu ini memang sempat menjadi favorit saya. Tapi seiring bertambahnya usia, kegemaran saya akan wafer stick semakin lama semakin berkurang. Jadi, kali ini alasan wafer stick selalu tersedia bukan karena favorit saya, tapi karena banyak tamu-tamu cilik yang berkunjung ke rumah, ada sepupu, cucu pakdhe/budhe, dan semoga kelak cucu orang tua saya (amin, ya robbal ’alamin). Jajanan manis yang satu ini memang favorit anak-anak. Biasanya, wafer stick yang tersedia di rumah diperoleh dari parcel Lebaran atau lagi-lagi dibeli dari toserba dekat rumah.
Emping
Klo yang ini, favorit saya juga. Rasanya yang sedikit pahit menimbulkan sensasi tersendiri pada lidah Jawa saya yang terbiasa dengan rasa manis. Selain itu, makanan sejenis kerupuk ini selalu mengingatkan saya saat harus berhari-hari merayakan Lebaran di Temanggung, di rumah eyang saya. Emping selalu menjadi bagian dari jamuan yang ada di rumah tua itu. Sampai sekarang saya bahkan masih ingat benar bagaimana bentuk toplesnya, toples kaca besar dengan tutup warna hijau bertuliskan ”dupak”. Wah, saya merindukan masa-masa itu. Betewe, biasanya ibu saya membeli emping mentah kiloan dan menggoreng sendiri sebelum menyajikannya.
Saya rasa hanya tiga jamuan itu yang hampir selalu ada. Yang lain, kadang-kadang ada permen, kue-kue kalengan, kacang bawang, kacang mede, de el el. Dijamin kenyang… Bagaimana dengan jamuan di rumah Anda?
Di sini saya bukan mau membahas bisnis kue lebaran. Saya sama sekali ga tahu-menahu soal itu, meskipun tak menutup kemungkinan suatu saat nanti saya bakalan tertarik (klo sekarang, blom ada modal dan keahlian). Saya hanya mau berujar…eh…bercerita tentang jamuan yang hampir selalu ada di rumah (orang tua) saya di setiap Lebaran.
Kastengel
Alasan kue ini selalu ada, karena kue ini kue favorit saya. Karena cukup berpengalaman dalam makan kastengel, saya bisa tahu apakah kastengel itu cukup enak dari melihat bentuknya, tentu saja enak menurut selera saya. Biasanya warnanya kuning pucat, terlihat kurang padat dan sedikit rapuh. Untuk mendapatkan satu-dua toples kastengel, biasanya saya langsung membeli jadi di toserba dekat rumah. Meskipun kadang-kadang ibu saya memesan jika memang ada penawaran murah meriah dari tetangga. Tapi sekali pun blom pernah saya atau ibu saya berinisiatif membuat sendiri. Mungkin sesekali perlu dicoba, tinggal mengikuti petunjuk resep yang ada di sini.
kastengel
Wafer stick
Jajanan yang satu ini memang sempat menjadi favorit saya. Tapi seiring bertambahnya usia, kegemaran saya akan wafer stick semakin lama semakin berkurang. Jadi, kali ini alasan wafer stick selalu tersedia bukan karena favorit saya, tapi karena banyak tamu-tamu cilik yang berkunjung ke rumah, ada sepupu, cucu pakdhe/budhe, dan semoga kelak cucu orang tua saya (amin, ya robbal ’alamin). Jajanan manis yang satu ini memang favorit anak-anak. Biasanya, wafer stick yang tersedia di rumah diperoleh dari parcel Lebaran atau lagi-lagi dibeli dari toserba dekat rumah.
wafer stick
Emping
Klo yang ini, favorit saya juga. Rasanya yang sedikit pahit menimbulkan sensasi tersendiri pada lidah Jawa saya yang terbiasa dengan rasa manis. Selain itu, makanan sejenis kerupuk ini selalu mengingatkan saya saat harus berhari-hari merayakan Lebaran di Temanggung, di rumah eyang saya. Emping selalu menjadi bagian dari jamuan yang ada di rumah tua itu. Sampai sekarang saya bahkan masih ingat benar bagaimana bentuk toplesnya, toples kaca besar dengan tutup warna hijau bertuliskan ”dupak”. Wah, saya merindukan masa-masa itu. Betewe, biasanya ibu saya membeli emping mentah kiloan dan menggoreng sendiri sebelum menyajikannya.
Saya rasa hanya tiga jamuan itu yang hampir selalu ada. Yang lain, kadang-kadang ada permen, kue-kue kalengan, kacang bawang, kacang mede, de el el. Dijamin kenyang… Bagaimana dengan jamuan di rumah Anda?
sumber artikel
repost on Saling Sharing
tambahkan komentar 1 komentar
1. Klik select profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu,
5. Klik Publish