Tips Mengatasi Pasangan yang Posesif

Diposkan oleh San San Jumat, 12 Oktober 2012

posesif, pria, cowok, wanita, cewek,
Setelah sebelumnya Saling Sharing membahas tentang Perbedaan Posesif dan Cemburu. Kali ini Kita akan membahas bagaimana sih caranya mengatasi pasangan atau pacar kita yang bersifat posesif? Jika anda cowok atau cewek yang mempunyai pasangan posesif Ayo kita ulas artikel oleh Marmi Panti Hidayah yang di publikasikan yahoo.co.id di bawah.

Apakah kekasih atau suami Anda selalu memiliki rasa ingin tahu soal aktivitas keseharian? Misalnya, ia selalu melontarkan banyak pertanyaan secara detail, dari mana, pergi sama siapa, ngapain saja, jam berapa, dan pertanyaan sejenis yang mengganggu telinga.

Jika iya, boleh jadi pasangan Anda termasuk tipe yang posesif.

“Posesif adalah suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk mengontrol atau mendominasi sesuatu atau seseorang. Atau, sikap membatasi ruang gerak seseorang, biasanya terhadap pasangan,” kata Psikolog dari Universitas Islam Bandung, Ice Shofiyyatulloh.

Ciri-ciri orang posesif di antaranya selalu memiliki rasa ingin tahu aktivitas pasangan, dan selalu melontarkan banyak pertanyaan yang bisa membuat pasangan merasa terinterogasi.

“Pasangan juga cenderung banyak mengatur, membatasi ruang gerak Anda hingga tidak memiliki kebebasan bersikap, bertindak, berkehendak dan berperilaku,” tambah Konsultan Psikolog di Panti Rehabilitasi Narkoba Inabah II Putri Panjalu, Ciamis, Jawa Barat itu.

Posesif juga ditandai dengan sikap cemburu amat tinggi. Sehingga, tidak boleh ada orang lain dalam kehidupan pasangan, kecuali dirinya.

Ice menuturkan, sikap posesif bisa muncul karena takut kehilangan pasangan yang dicintainya. Bisa juga muncul karena rasa cinta yang teramat besar hingga berkembang ke arah rasa ingin memiliki. “Rasa ingin memiliki yang terlalu besar itulah yang berkembang menjadi posesif,” ujarnya.

Potensi perilaku posesif biasanya muncul di awal membina hubungan, baik pacaran atau pernikahan. Ini sebetulnya sebagai bentuk rasa mencintai, tetapi reaksinya berlebihan karena takut kehilangan.

“Orang bisa menjadi sangat posesif apabila dalam dirinya memiliki rasa kurang percaya diri. Ia merasa takut dan khawatir apa yang dimilikinya akan hilang dan menjadi milik orang lain,” jelas Ice.

Sikap posesif, tambah dia, bisa juga terjadi akibat trauma masa lalu. Misalnya, pernah mengalami kegagalan membangun hubungan, sehingga ia cenderung membuat aturan sendiri ketika membina hubungan baru. 

Kesenjangan sosial, ekonomi, maupun fisik bisa juga menyebabkan sikap posesif. Ambil contoh, memiliki pasangan yang jabatannya lebih tinggi, gajinya lebih besar, atau secara fisik pasangan jauh lebih sempurna dibandingkan dirinya. 

“Orang posesif pasti mengaku sangat mencintai pasangannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa posesif itu bentuk rasa cinta pada pasangan,” kata Ice. Hanya saja, rasa cinta yang dimiliki telah membelenggunya pada ketidakbebasan.

Padahal cinta dan kebebasan adalah dua hal yang harus saling melengkapi. Cinta tanpa kebebasan justru membawa kesengsaraan. “Orang posesif telah menciptakan belenggu untuk dirinya sendiri juga bagi orang lain. Cinta demikian tak akan membawa kebahagiaan, dia juga tak merasa nyaman, damai dan tentram,” katanya.
Tidak sedikit sikap posesif berujung pada hancurnya sebuah hubungan.

“Sebenarnya hanya Tuhan yang berhak untuk memiliki hak posesif itu, di mana kita mesti mengikuti aturan-aturan-Nya, menjauhi larangan-Nya, serta wajib menyembah-Nya. Bila tidak, maka kita akan mendapat ganjaran-Nya,” tandas psikolog berbusana muslimah ini.

Bisakah mengubah pasangan agar tidak posesif?

Ice berpendapat, sikap itu masih bisa diatasi. Sikap posesif harus diturunkan perlahan-lahan hingga memasuki katagori ‘wajar’. 

Berikut tips untuk mengatasi pasangan posesif seperti disarankan Ice. 
  • Bagaimana pun posesifnya pasangan, dia adalah pilihan kita. Maka penting untuk mengajaknya menyadari bahwa dia memiliki sikap posesif, tanpa harus mendakwa atau mengadilinya.
  • Buatlah dia sadar bahwa sikapnya telah membuat pasangan tidak nyaman, dan memintanya bertekat mengubah sikap.
  • Mengingatkan pasangan bila dia mengulang sikapnya.
  • Membangun komunikasi yang baik dan intensif didasari sebuah komitmen untuk saling percaya.
Semoga setelah ini, pasangan Anda bisa menjadi pasangan yang percaya kepada Anda, dan jangan sampai Anda menjadi berbalik posesif kepada Pasangan Anda. Salam Sharing.

Jangan lupa like, setelah membaca ya



Artikel Terkait:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

tambahkan komentar 7 komentar

Sabtu, 13 Oktober 2012 pukul 06.27.00 WIB  
Menjaga komunikasi yang baik dan saling terbuka biar tidak salah paham dan saling mengerti
Sabtu, 13 Oktober 2012 pukul 07.28.00 WIB  
@Sundulbener sekali sob.. kuncinya harus saling percaya..
Sabtu, 13 Oktober 2012 pukul 15.34.00 WIB  
wah-wah ini tips yang benar nih,terima kasih sob sudah berbagi jadi banyak belajar disini.
Rabu, 24 Oktober 2012 pukul 11.14.00 WIB  
@blog kampungkusama-sama sob,, silahkan gali ilmu sepuasnya..
Senin, 06 April 2015 pukul 14.33.00 WIB  
senang sekali bisa berkunjung ke blog anda
sangat menarik dan bermanfaat sekali
terimakasih banyak gan
Rabu, 17 Februari 2016 pukul 08.42.00 WIB  
thanks tipsnya...
Senin, 31 Juli 2017 pukul 12.18.00 WIB  
tips nya itu lho...
bikin tertawa,pokonya ditunggu lagi sharing lainnya
Cara Berkomentar untuk yang tidak memiliki blog:
1. Klik select profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu,
5. Klik Publish

download kalender 2013 CDR

9 Artikel Terbaru